no one who can disturb our journey.
Tari_kimhyunjoong
Rabu, 16 Desember 2015
Senin, 09 November 2015
Pengertian Manajer Perkantoran
A. Pengertian Manajemen
Perkantoran
Manajemen Perkantoran adalah suatu
kegiatan pengelolaan data dan informasi yang dilakukan secara teratur,
sistematik dan terus meners, mengikuti kegiatan organisasi dengan tujuan
mencapai keberhasilan tugas organisasi dengan tujuan mencapai keberhasilan
tugas organisasi yang bersangkutan.
Pengertian
manajemen perkantoran menurut para ahli:
Edwin Robinson dan
William Leffingwel
Manajemen perkantoran
dapat didefinisikan sebagai perencanaan pengendalian dan pengorganisasian
pekerjaan perkantoran, serta penggerakan meraka yang melaksanakannya agar
mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan lebih dahulu.
Millis Geoffrey
Manajemen kantor adalah seni
membimbing personil kantor dalam menggunakan sarana yang sesuai dengan lingkungannya
demi mencapai tujuan yang ditetapkan.
Arthur Grager
Manajemen perkantoran
adalah fungsi tata penyelenggaraan terhadap komunikasi dan pelayanan waktu dan
suatu organisasi.
Hal Nourse
Manajemen perkantoran
dalam arti lebih luas dapat mencakup tidak hanya fungsi-fungsi pelayanan
perkantoran yang telah diterima pada umumnya, melainkan juga bidang-bidang
mengenai kontrol fungsional dan pengarahan administratif terhadap kebanyakan
pekerjaan kertas dan tulis.
George Terry
Manajemen perkantoran dapat
didefinisikan sebagai perencanaan, pengendalian, dan pengorganisasian pekerjaan
perkantoran, serta menggerakkan mereka yang melaksanakannya agar mencapai
tujuan-tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu ini bersangkut paut dengan
peredaran hidup data dan keterangan perusahaan dari sejak penciptaannya melalui
pemeliharaan, penyebaran dan penyimpanannya kalau memiliki nilai tetap atau
pemusnahannya kalau usang.
B. Ruang
Lingkup Manajemen Perkantoran
Menurut Charles O. Libbey, ruang
lingkup pekerjaan manajemen perkantoran meliputi, ruang perkantoran,
komunikasi, pegawai kantor, perlengkapan kantor, peralatan dan mesin kantor,
perbekalan kantor dan keperluan tulis, metode kerja, warkat, pengawasan pejabat
pelaksa.
1. Ruang Perkantoran
(Office Space)
Kantor
berasal dari bahasa Belanda (kantoor) yang merupakan tempat yang digunakan
untuk perniagaan perusahaan yang dijalankan secara rutin. Kantor biasanya hanya
berupa ruangan atau kamar kecil yang bertingkat tinggi. Kantor sering dibagi
menjadi dua jenis : kantor pusat untuk pekerjaan penting dan kantor bagian
untuk pekerjaan yang lebih kecil.
2. Komunikasi
(Comunications)
Komunikasi
adalah proses mengirim dan menerima pesan, proses ini dikatakan efektif dan
dapat dimengerti serta dapat membuat orang mengerjakan sesuai instruksi pesan
tersebut. Komunikasi merupaka urat kegiatan organisasi karena komunikasi
menungkinkan perintah, instruksi, saran-saran, informasi dan sebagainya dapat
disampaikan dengan cepat dan jelas sehingga efisien dan efektif. Komunikasi
dalam perkantoran mencakup pengiriman surat(mailing), layanan kurir (messenger
service), telepon, penyusunan jaringan kabel komnikasi pengaturan sistem
telepon antar kantor, layanan faximaile, penyediaan papan pengumumandan layanan
penerimaan tamu.
3. Pegawai Kantor (Office
Personnel)
Dalam
suatu kantor manajemen perkantoran berperan aktif dalam mengatur fungsi dan
kedudukan seorang pegawai pada sebuah badan, organisasi atau instansi. Karena
kesalahan dalam pengelolaan pegawai dalam sebuah instansi mengakibatkan inefesiensi
tenaga kerja. Kepegawaian perkantoran mencakup kegiatan pamilihan pegawai,
orientasi pegawai, pelatihan pegawai, promosi pegawai, pergantian pegawai,
sistem sarana pegawaiabsensi pegawai, pemberhentian pegawai, fasilitan untuk
pegawai, moral dan disiplin pegawai dan pengaduan pegawai/karyawan.
4. Prabota dan Perlengkapan
Kantor (Furniture and Equipment)
Perabotan
dan perlengkapan kantor merujuk pada semua perlengkapan yang digunakan pada
suatu kantor. Perabotan dan perlengkapan ini meliputi meja kerja, kursi,
perlengkapan arsip, ruang dan peti besi, perabotan fungsional, perabotan
gudang, pemeliharaan dan perbaikan, perlengkapan acuan, lemari, perbekalan dan
rak, perabotan perpustakaan dan penilaian perlengkapan.
5. Peralatan dan Mesin
Kantor (Appliances and Machines)
Peralatan
dan mesin kantor merupakan sarana penunjang aktivitas kantor yang memiliki masa
pakai lebih dari satu tahun. Peralatan ini merupakan peralatan tidak habis
pakai, namun memiliki nilai penyusutan terhadap fungsinya. Peralatan dan mesin
kantor meliputi mesin tik, komputer, mesin pembukuan, mesin hitung,
penrlengkapan mengirim surat.
6. Perbekalan Kantor dan
Keperluan Tulis
Perbekalan
kantor merupakan saran apenting untuk menghasilkan pekerjaan suatu kantor.
Tanpa adanya perbekalan kantor yang memadai maka sulit untuk menghasilkan
pekerjaan yang baik. Karena pada dasarnya aktivitas kantor terjadi karena
pegawai kantor mengolah bahan-bahan dengan sarana perbekalan kantor yang ada.
Perbekalan kantor dan keperluan tulis mencakup pengelolaan barang keperluan
tulis, aneka surat, formulir-formulir, perbekalan sarana kebersihan, perbekalan
penggadaan dan evaluasi untuk membuat perbekalan baru.
7. Metode Kerja
Metode
dalam lingkup manajemen perkantoran mencakup pengolahan data (data Processing),
survey perkantoran (office survey), pengukuran hasil kerja, penjadwalan
pekerjaan rutin, melakukan prosedur pembangunan, dan penganalisisan statistik
(statistical analysis).
8. Warkat (Records)
Warkat
merupakan catatan tertulis, terekam, tergambar, tercetak yang dibuat dengan
tujuan mambantu ingatan. Warkat (record) dalam lingkup manajemen perkantoran
mencakup kegiatan pengkoordinasian formulir, pelayanan surat menyurat, kegiatan
survey, pembuatan mikro film, jadwal penyimpanan, dan kegiatan pengarsipan.
9. Pengawasan Pejabat
Pelaksana (Executive Controls)
Pengawasan
pejabat pelaksana merupakan kegiatan untuk mencegah penyalahgunaan jabatan
dalam suatu organisasi/perkantoran/instansi. Kegiatan pengawasan pejabat
pelaksana meliputi perencanaan organisasi, pemusatan layanan, perencanaan
anggaran, penaksiran, pembuatan buku petunjuk kerja, penyelenggaraan konfrensi,
pelatihan pengganti tugas, analisis pekerjaan dan pengaturan standar gaji.
Jumat, 06 November 2015
Pengertian Etika Profesi dan Etika Sekretaris
Pengertian Etika Profesi
Ø Menurut Anang Usman, SH, Msi bahwa Etika
profesi adalah sebagai sikap hidup untuk memenuhi kebutuhan pelayanan
profesional dari klien dengan keterlibatan dan keahlian sebagai pelayanan dalam
rangka kewajiban masyarakat sebagai keseluruhan terhadap para anggota
masyarakat yang membutuhkannya dengan disertai refleksi yang seksama.
Ø Etika profesi adalah sikap etis sebagai bagian
integral dari sikap hidup dalam menjalankan kehidupan sebagai pengemban
profesi.
Ø Etika profesi adalah cabang filsafat yang
mempelajari penerapan prinsip-prinsip moral dasar atau norma-norma etis umum
pada bidang-bidang khusus (profesi) kehidupan manusia.
Ø Etika Profesi adalah konsep etika yang ditetapkan
atau disepakati pada tatanan profesi atau lingkup kerja tertentu, contoh : pers
dan jurnalistik, engineering (rekayasa), science, medis/dokter, dan sebagainya.
Ø Etika profesi Berkaitan dengan bidang pekerjaan yang
telah dilakukan seseorang sehingga sangatlah perlu untuk menjaga profesi
dikalangan masyarakat atau terhadap konsumen (klien atau objek).
Ø Etika profesi adalah sebagai sikap hidup untuk
memenuhi kebutuhan pelayanan profesional dari klien dengan keterlibatan dan
keahlian sebagai pelayanan dalam rangka kewajiban masyarakat sebagai
keseluruhan terhadap para anggota masyarakat yang membutuhkannya dengan
disertai refleksi yang seksama
Ø Etika profesi menurut keiser dalam ( Suhrawardi
Lubis, 1994:6-7 ) adalah sikap hidup berupa keadilan untuk memberikan pelayanan
professional terhadap masyarakat dengan penuh ketertiban dan keahlian sebagai
pelayanan dalam rangka melaksanakan tugas berupa kewajiban terhadap masyarakat.
Ø
Pengertian Etika Sekretaris
Ø Etika sekretaris adalah sebuah sistem untuk mengatur
bagaimana seharusnya seorang sekretaris bertindak atau melakukan interaksi
(tindakan moral yang benar) dengan semua pihak yang ada didalam maupun diluar
perusahaan.
Ø Etika sekertaris adalah norma-norma,
nilai-nilai, kaidah-kaidah, ukuran-ukuran, yang diterima dan ditaati oleh
sekertaris yang berupa peraturan-peraturan atau hal-hal yang merupakan
kebiasaan yang baik yang dianggap sudah diketahui dan perlu atau harus
dilaksanakan soedarmayanti ((2005)
Ø Etika Sekretaris
adalah hakikat kebaikan yang perlu dilaksanakan dan dihayati oleh sekretaris seperti
jujur,setia,bertanggung jawab, dan berdedikasi tinggi.
Ø
Rabu, 04 November 2015
TUGAS MANAGER PERKANTORAN
A.
TUGAS
MANAJER PERKANTORAN
Tugas seorang manajer kantor adalah
mengawasi kantor untuk mencapai tujuannya dan memberikan pengarahan-pengarahan
kepada para bawahannya.
Ø TUGAS-TUGAS POKOK MANAJER
1a. Memberi
instruksi untuk melaksanakan pekerjaan.
bb. Mengawasi
pegawai-pegawai dalam melaksanakan tugasny.
3c. Melatih
pegawai-pegawai untuk melaksanakan tugasnya.
4d. Mengembangkan
metode-metode baru untuk melaksanakan pekerjaan.
Ø TUGAS MANAJER KANTOR DALAM HUBUNGANNYA
DENGAN BAWAHAN.
1a. Mendamaikan
perselisihan-perselisihan bawahan / perorangan .
2b. Memelihara
disiplin, memberi ujian atau memberi celaan jika perlu.
3c. Memelihara
hubungan antar manusia yang baik dengan bawahan.
4d. Jika
perlu memberi hutang.
Ø TUGAS MANAJER KANTOR DALAM HUBUNGANNYA
DENGAN ATASAN
11. Menerima
tanggung jawab atas pekerjaan kantor dengan para atasan
22. Bekerja
sama dengan pengawas-pengawas lainnya
33. Mengijinkan
dan menolak permintaan para pegawai.
44. Melaksanakan
kebijaksanaan-kebijaksanaan terhadap lingkunagn kantor.
B.
SYARAT-SYARAT MANAJER PERKANTORAN
Syarat utama untuk menjadi manajer kantor yaitu
skill komunikasi. “Komunikasi adalah Transfer informasi beserta pemahamannya
dari satu pihak ke pihak lain, melalui alat-alat berupa simbol-simbol yang
penuh arti”
Beberapa kriteria yang ada didalam komunikasi :
a.
Sender
: Seseorang atau organisasi dengan sebuah pesan (penyalur pesan)
b.
Pesan
: Sesuatu/bahan yang akan disampaikan
c. Channel
: Metode yang digunakan untuk penyampaian pesan tersebut (rapat, telepon,
surat, e-mail)
d.
Receiver
: Target penerima pesan
e.
Feedback
: Respon atau tanggapan dari penerima pesan
f.
Context
: Situasi, keadaan, lingkungan atau culture yang berhubungan dalam penyampaian
pesan tersebut
Adapun tingkatan Komunikasi sebagai berikut :
1. Komunikasi
intra-pribadi (Intrapersonal Communication)
Komunikasi yang
terjadi dalam diri seseorang, berupa pengolahan informasi melalui pancaindra
dan sistem syaraf. Contoh : berpikir, merenung, menggambar, menulis sesuatu,
dll.
2. Komunikasi
antar pribadi (Interpersonal Comunication)
Komunikasi yang
dilakukan secara langsung antara seseorang dengan orang lainnya, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap
reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal maupun non verbal. Contoh
: percakapan tatap muka, korespondensi, percakapan melalui telepon, dan sebagainya.
3. Komunikasi
dalam kelompok (Group)
Komunikasi yang
berlangsung di antara suatu kelompok. Pada tingkatan ini, setiap individu yang
terlibat masing-masing berkomunikasi sesuai dengan peran dan kedudukannya dalam
kelompok. Pesan atau informasi yang disampaikan juga menyangkut kepentingan
seluruh anggota kelompok, bukan bersifat pribadi. Contoh : ngobrol-ngobrol
antara ayah, ibu, dan anak dalam keluarga, diskusi guru dan murid di kelas
tentang topik bahasan, dan sebagainya.
4. Komunikasi
antar-kelompok/asosiasi (Association).
Komunikasi yang
berlangsung antara suatu kelompok dengan kelompok lainnya. Jumlah pelaku yang
terlibat boleh jadi hanya dua atau beberapa orang, tetapi masing-masing membawa
peran dan kedudukannya sebagai wakil dari kelompok/asosiasinya masing-masing.
5. Komunikasi
Organisasi (Organizational)
Komunikasi
organisasi mencakup kegiatan komunikasi dalam suatu organisasi dan komunikasi
antar organisasi.Bedanya dengan komunikasi kelompok adalah bahwa sifat
organisasi organisasi lebih formal dan lebih mengutamakan prinsip-prinsip
efisiensi dalam melakukan kegiatan komunikasinya. Contoh : Organisasi
Kemasyarakatan
6.
KomunikasiPublik/Sosial (Public/Social
Communication)
Komunikasi
publik adalah komunikasi antara seorang pembicara dengan sejumlah besar orang
(khalayak). Yang tidak bisa dikenali satu persatu. Komunikasi demikian sering
juga disebut pidato, ceramah atau kuliah (umum). Sedangkan Komunikasi sosial
adalah suatu kegitan komunikasi yang lebih diarahkan kepada pencapaian suatu
situasai integrasi sosial. Komunikasi sosial adalah sekaligus suatu proses
sosialisasi. Melalui komunikasi sosial dicapailah suatu stabilitas sosial,
tertib sosial, penerusan nilai-nilai lama dan baru yang diagungkan oleh
masyarakat. Melalui komunikasi sosial kesadaran bermasyarakat dipupuk, dibina,
diperluas. Contoh : Komunikasi Massa (Mass Communication)
7. Komunikasi
dengan masyarakat secara luas (komunikasi Massa)
Pada tingkatan
ini kegiatan komunikasi ditujukan kepada masyarakat luas. Bentuk kegiatan
komunikasinya dapat dilakukan melalui dua cara :Komunikasi massa Yaitu
komunikasi melalui media massa seperti radio, surat kabar, TV, dsbnya.Langsung
atau tanpa melalui media massa. Misalnya ceramah, atau pidato di lapangan
terbuka. Sasarannya kelompok orang dalam jumlah yang besar, umumnya tidak
dikenal.
8. Komunikasi
internasional (International Communication)
Komunikasi
internasional sebagai sebuah bidang kajian memfokuskan perhatian pada
keseluruhan proses melalui mana data dan informasi mengalir melalui batas-batas
negara. Subyek yang ditelaah bukanlah sekedar arus itu sendiri, melainkan juga
struktur arus yang terbentuk, aktor-aktor yang terlibat di dalamnya, sarana
yang digunakan, efek yang ditimbulkan, serta motivasi yang mendasarinya. Pendekatan
yang digunakan bersifat makro, dengan aktor-aktor non-individual sebagai unit
analisa, dan dekat dengan wilayah disiplin ilmu hubungan internasional atau
ekonomi politik internasional.
Dalam perkembangannya, terdapat empat pendekatan dominan dalam disiplin komunikasi internasional: idealistic-humanistic, political proselytization, informasi sebagai kekuatan ekonomi, serta informasi sebagai kekuatan politik. Masing-masing pendekatan memiliki kekuatan dan kelebihannya sendiri-sendiri, sehingga mata kuliah ini tak akan menggunakan hanya salah satu pendekatan tersebut. Alasan pentingnya komunikasi :
Dalam perkembangannya, terdapat empat pendekatan dominan dalam disiplin komunikasi internasional: idealistic-humanistic, political proselytization, informasi sebagai kekuatan ekonomi, serta informasi sebagai kekuatan politik. Masing-masing pendekatan memiliki kekuatan dan kelebihannya sendiri-sendiri, sehingga mata kuliah ini tak akan menggunakan hanya salah satu pendekatan tersebut. Alasan pentingnya komunikasi :
·
Transfer
informasi penting
·
Menyediakan
dasar penilaian pengetahuan seseorang
·
Menyampaikan
ketertarikan dan kompetensi
·
Mengenali
celah dalam pengetahuan sendiri
Untuk keefektifitas dalam komunikasi kita harus
mengenal aspek-aspek dalam komunikasi :
1.
Openness
: Keadaan yang memungkinkan ketersediaan informasi yang dapat diberikan dan
didapat oleh penerima pesan, dengan keterbukaan komunikasi akan berjalan dengan
lancar karna pemberi pesan dan penerima pesan akan lebih mudah untuk memahami
pokok permasalahannya.
2.
Emphaty
: Kemampuan untuk memahami keadaan/ perspektive dari orang lain, karna belum
tentu orang melakukan kesalahan tersebut merupakan suatu unsur kesengajaan tetapi
dengan alasan-alasan tertentu. Jadi jangan selalu menyamakan perspektive orang
lain dengan perspektive kita.
3.
Supportiveness
: Dalam melakukan interpersonal skill, setelah kita mengetahui keadaan dari
lawan komunikasi, kita harus memberi dukungan kepada dia supaya kedepannya
lebih baik dan mencoba menyesuaikan/memilih pilihan-pilihan yang kita anggap
merupakan yang terbaik bagi kita dan lawan komunikasi tersebut.
4.
Positiveness
: Menjaga pemikiran yang positif terhadap seseorang atau lingkungan, karna
dengan selalu berfikir positif akan memberikan ide-ide yang memudahkan untuk
pemecahan suatu masalah.
5.
Equality
: Menganggap semua orang itu sama sehingga mendapatkan fasilitas yang sama
pula. Kita harus berfikir setiap orang mempunya power-power yang besar,
sehingga kekuatan-kekuatan tersebut jangan sampai terbelah tetapi harus
digabungkan sehingga bisa memiliki pemikitran yang lebih baik kedepannya.
Lingkungan Komunikasi
a. Komunikasi
ke atas: menyampaikan ide, usulan, melapor dan minta pendapat atau persetujuan
atasan
b. Komunikasi
ke bawah: memberi perintah, menyampaikan informasi, memberikan kritik
membangun, menilai hasil pekerjaan, menegur dan memuji
c. Komunikasi
horizontal: koordinasi, memberi informasi dan minta pendapat
d. Komunikasi
diagonal: antara bawahan dengan atasan yang bukan atasannya langsung
Aspek dalam komunikasi
§ Mendengarkan : memberikan perhatian
penuh terhadap keseluruhan isi komunikasi verbal seseorang, tanpa memikirkan
apa yang kita katakan nantinya, apa yang kita butuhkan saat itu dan sebagainya.
§ Menghindari distraksi: kurangi
kebisingan, jangan memikirkan apa yang akan dikatakan, jangan memikirkan
hal-hal lain
§ Memberikan perhatian melalui: bahasa
tubuh (gerakan badan, ekspresi/raut muka, postur, nada bicara), kontak
pandangan mata, anggukan kepala
§ Mendengar secara aktif , dapat dilakukan
dengan jalan: tidak menginterupsi, memusatkan perhatian, mengungkapkan kembali
dengan kalimat lain, menyimpulkan atau menyingkat inti ucapan, mengajukan
pertanyaan terbuka, memperhatikan bahasa non verbal yang digunakan.
Selasa, 03 November 2015
Pengertian Manajemen Perkantoran Menurut para ahli
A. Pengertian Manajemen
Perkantoran
Manajemen Perkantoran adalah suatu
kegiatan pengelolaan data dan informasi yang dilakukan secara teratur,
sistematik dan terus meners, mengikuti kegiatan organisasi dengan tujuan
mencapai keberhasilan tugas organisasi dengan tujuan mencapai keberhasilan
tugas organisasi yang bersangkutan.
Pengertian
manajemen perkantoran menurut para ahli:
Edwin Robinson dan
William Leffingwel
Manajemen perkantoran
dapat didefinisikan sebagai perencanaan pengendalian dan pengorganisasian
pekerjaan perkantoran, serta penggerakan meraka yang melaksanakannya agar
mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan lebih dahulu.
Millis Geoffrey
Manajemen kantor adalah seni
membimbing personil kantor dalam menggunakan sarana yang sesuai dengan lingkungannya
demi mencapai tujuan yang ditetapkan.
Arthur Grager
Manajemen perkantoran
adalah fungsi tata penyelenggaraan terhadap komunikasi dan pelayanan waktu dan
suatu organisasi.
Hal Nourse
Manajemen perkantoran
dalam arti lebih luas dapat mencakup tidak hanya fungsi-fungsi pelayanan
perkantoran yang telah diterima pada umumnya, melainkan juga bidang-bidang
mengenai kontrol fungsional dan pengarahan administratif terhadap kebanyakan
pekerjaan kertas dan tulis.
George Terry
Manajemen perkantoran dapat
didefinisikan sebagai perencanaan, pengendalian, dan pengorganisasian pekerjaan
perkantoran, serta menggerakkan mereka yang melaksanakannya agar mencapai
tujuan-tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu ini bersangkut paut dengan
peredaran hidup data dan keterangan perusahaan dari sejak penciptaannya melalui
pemeliharaan, penyebaran dan penyimpanannya kalau memiliki nilai tetap atau
pemusnahannya kalau usang.
B. Ruang
Lingkup Manajemen Perkantoran
Menurut Charles O. Libbey, ruang
lingkup pekerjaan manajemen perkantoran meliputi, ruang perkantoran,
komunikasi, pegawai kantor, perlengkapan kantor, peralatan dan mesin kantor,
perbekalan kantor dan keperluan tulis, metode kerja, warkat, pengawasan pejabat
pelaksa.
1. Ruang Perkantoran
(Office Space)
Kantor
berasal dari bahasa Belanda (kantoor) yang merupakan tempat yang digunakan
untuk perniagaan perusahaan yang dijalankan secara rutin. Kantor biasanya hanya
berupa ruangan atau kamar kecil yang bertingkat tinggi. Kantor sering dibagi
menjadi dua jenis : kantor pusat untuk pekerjaan penting dan kantor bagian
untuk pekerjaan yang lebih kecil.
2. Komunikasi
(Comunications)
Komunikasi
adalah proses mengirim dan menerima pesan, proses ini dikatakan efektif dan
dapat dimengerti serta dapat membuat orang mengerjakan sesuai instruksi pesan
tersebut. Komunikasi merupaka urat kegiatan organisasi karena komunikasi
menungkinkan perintah, instruksi, saran-saran, informasi dan sebagainya dapat
disampaikan dengan cepat dan jelas sehingga efisien dan efektif. Komunikasi
dalam perkantoran mencakup pengiriman surat(mailing), layanan kurir (messenger
service), telepon, penyusunan jaringan kabel komnikasi pengaturan sistem
telepon antar kantor, layanan faximaile, penyediaan papan pengumumandan layanan
penerimaan tamu.
3. Pegawai Kantor (Office
Personnel)
Dalam
suatu kantor manajemen perkantoran berperan aktif dalam mengatur fungsi dan
kedudukan seorang pegawai pada sebuah badan, organisasi atau instansi. Karena
kesalahan dalam pengelolaan pegawai dalam sebuah instansi mengakibatkan inefesiensi
tenaga kerja. Kepegawaian perkantoran mencakup kegiatan pamilihan pegawai,
orientasi pegawai, pelatihan pegawai, promosi pegawai, pergantian pegawai,
sistem sarana pegawaiabsensi pegawai, pemberhentian pegawai, fasilitan untuk
pegawai, moral dan disiplin pegawai dan pengaduan pegawai/karyawan.
4. Prabota dan Perlengkapan
Kantor (Furniture and Equipment)
Perabotan
dan perlengkapan kantor merujuk pada semua perlengkapan yang digunakan pada
suatu kantor. Perabotan dan perlengkapan ini meliputi meja kerja, kursi,
perlengkapan arsip, ruang dan peti besi, perabotan fungsional, perabotan
gudang, pemeliharaan dan perbaikan, perlengkapan acuan, lemari, perbekalan dan
rak, perabotan perpustakaan dan penilaian perlengkapan.
5. Peralatan dan Mesin
Kantor (Appliances and Machines)
Peralatan
dan mesin kantor merupakan sarana penunjang aktivitas kantor yang memiliki masa
pakai lebih dari satu tahun. Peralatan ini merupakan peralatan tidak habis
pakai, namun memiliki nilai penyusutan terhadap fungsinya. Peralatan dan mesin
kantor meliputi mesin tik, komputer, mesin pembukuan, mesin hitung,
penrlengkapan mengirim surat.
6. Perbekalan Kantor dan
Keperluan Tulis
Perbekalan
kantor merupakan saran apenting untuk menghasilkan pekerjaan suatu kantor.
Tanpa adanya perbekalan kantor yang memadai maka sulit untuk menghasilkan
pekerjaan yang baik. Karena pada dasarnya aktivitas kantor terjadi karena
pegawai kantor mengolah bahan-bahan dengan sarana perbekalan kantor yang ada.
Perbekalan kantor dan keperluan tulis mencakup pengelolaan barang keperluan
tulis, aneka surat, formulir-formulir, perbekalan sarana kebersihan, perbekalan
penggadaan dan evaluasi untuk membuat perbekalan baru.
7. Metode Kerja
Metode
dalam lingkup manajemen perkantoran mencakup pengolahan data (data Processing),
survey perkantoran (office survey), pengukuran hasil kerja, penjadwalan
pekerjaan rutin, melakukan prosedur pembangunan, dan penganalisisan statistik
(statistical analysis).
8. Warkat (Records)
Warkat
merupakan catatan tertulis, terekam, tergambar, tercetak yang dibuat dengan
tujuan mambantu ingatan. Warkat (record) dalam lingkup manajemen perkantoran
mencakup kegiatan pengkoordinasian formulir, pelayanan surat menyurat, kegiatan
survey, pembuatan mikro film, jadwal penyimpanan, dan kegiatan pengarsipan.
9. Pengawasan Pejabat
Pelaksana (Executive Controls)
Pengawasan
pejabat pelaksana merupakan kegiatan untuk mencegah penyalahgunaan jabatan
dalam suatu organisasi/perkantoran/instansi. Kegiatan pengawasan pejabat
pelaksana meliputi perencanaan organisasi, pemusatan layanan, perencanaan
anggaran, penaksiran, pembuatan buku petunjuk kerja, penyelenggaraan konfrensi,
pelatihan pengganti tugas, analisis pekerjaan dan pengaturan standar gaji.
Langganan:
Postingan (Atom)