Senin, 09 November 2015

Pengertian Manajer Perkantoran

A.   Pengertian Manajemen Perkantoran
Manajemen Perkantoran adalah suatu kegiatan pengelolaan data dan informasi yang dilakukan secara teratur, sistematik dan terus meners, mengikuti kegiatan organisasi dengan tujuan mencapai keberhasilan tugas organisasi dengan tujuan mencapai keberhasilan tugas organisasi yang bersangkutan.
Pengertian manajemen perkantoran menurut para ahli:
Edwin Robinson dan William Leffingwel
            Manajemen perkantoran dapat didefinisikan sebagai perencanaan pengendalian dan pengorganisasian pekerjaan perkantoran, serta penggerakan meraka yang melaksanakannya agar mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan lebih dahulu.
Millis Geoffrey
            Manajemen kantor adalah seni membimbing personil kantor dalam menggunakan sarana yang sesuai dengan lingkungannya demi mencapai tujuan yang ditetapkan.
Arthur Grager
            Manajemen perkantoran adalah fungsi tata penyelenggaraan terhadap komunikasi dan pelayanan waktu dan suatu organisasi.
Hal Nourse
            Manajemen perkantoran dalam arti lebih luas dapat mencakup tidak hanya fungsi-fungsi pelayanan perkantoran yang telah diterima pada umumnya, melainkan juga bidang-bidang mengenai kontrol fungsional dan pengarahan administratif terhadap kebanyakan pekerjaan kertas dan tulis.


George Terry
            Manajemen perkantoran dapat didefinisikan sebagai perencanaan, pengendalian, dan pengorganisasian pekerjaan perkantoran, serta menggerakkan mereka yang melaksanakannya agar mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu ini bersangkut paut dengan peredaran hidup data dan keterangan perusahaan dari sejak penciptaannya melalui pemeliharaan, penyebaran dan penyimpanannya kalau memiliki nilai tetap atau pemusnahannya kalau usang.

B.   Ruang Lingkup Manajemen Perkantoran
Menurut Charles O. Libbey, ruang lingkup pekerjaan manajemen perkantoran meliputi, ruang perkantoran, komunikasi, pegawai kantor, perlengkapan kantor, peralatan dan mesin kantor, perbekalan kantor dan keperluan tulis, metode kerja, warkat, pengawasan pejabat pelaksa.
1.      Ruang Perkantoran (Office Space)
Kantor berasal dari bahasa Belanda (kantoor) yang merupakan tempat yang digunakan untuk perniagaan perusahaan yang dijalankan secara rutin. Kantor biasanya hanya berupa ruangan atau kamar kecil yang bertingkat tinggi. Kantor sering dibagi menjadi dua jenis : kantor pusat untuk pekerjaan penting dan kantor bagian untuk pekerjaan yang lebih kecil.

2.      Komunikasi (Comunications)
Komunikasi adalah proses mengirim dan menerima pesan, proses ini dikatakan efektif dan dapat dimengerti serta dapat membuat orang mengerjakan sesuai instruksi pesan tersebut. Komunikasi merupaka urat kegiatan organisasi karena komunikasi menungkinkan perintah, instruksi, saran-saran, informasi dan sebagainya dapat disampaikan dengan cepat dan jelas sehingga efisien dan efektif. Komunikasi dalam perkantoran mencakup pengiriman surat(mailing), layanan kurir (messenger service), telepon, penyusunan jaringan kabel komnikasi pengaturan sistem telepon antar kantor, layanan faximaile, penyediaan papan pengumumandan layanan penerimaan tamu.

3.      Pegawai Kantor (Office Personnel)
Dalam suatu kantor manajemen perkantoran berperan aktif dalam mengatur fungsi dan kedudukan seorang pegawai pada sebuah badan, organisasi atau instansi. Karena kesalahan dalam pengelolaan pegawai dalam sebuah instansi mengakibatkan inefesiensi tenaga kerja. Kepegawaian perkantoran mencakup kegiatan pamilihan pegawai, orientasi pegawai, pelatihan pegawai, promosi pegawai, pergantian pegawai, sistem sarana pegawaiabsensi pegawai, pemberhentian pegawai, fasilitan untuk pegawai, moral dan disiplin pegawai dan pengaduan pegawai/karyawan.

4.      Prabota dan Perlengkapan Kantor (Furniture and Equipment)
Perabotan dan perlengkapan kantor merujuk pada semua perlengkapan yang digunakan pada suatu kantor. Perabotan dan perlengkapan ini meliputi meja kerja, kursi, perlengkapan arsip, ruang dan peti besi, perabotan fungsional, perabotan gudang, pemeliharaan dan perbaikan, perlengkapan acuan, lemari, perbekalan dan rak, perabotan perpustakaan dan penilaian perlengkapan.

5.      Peralatan dan Mesin Kantor (Appliances and Machines)
Peralatan dan mesin kantor merupakan sarana penunjang aktivitas kantor yang memiliki masa pakai lebih dari satu tahun. Peralatan ini merupakan peralatan tidak habis pakai, namun memiliki nilai penyusutan terhadap fungsinya. Peralatan dan mesin kantor meliputi mesin tik, komputer, mesin pembukuan, mesin hitung, penrlengkapan mengirim surat.

6.      Perbekalan Kantor dan Keperluan Tulis
Perbekalan kantor merupakan saran apenting untuk menghasilkan pekerjaan suatu kantor. Tanpa adanya perbekalan kantor yang memadai maka sulit untuk menghasilkan pekerjaan yang baik. Karena pada dasarnya aktivitas kantor terjadi karena pegawai kantor mengolah bahan-bahan dengan sarana perbekalan kantor yang ada. Perbekalan kantor dan keperluan tulis mencakup pengelolaan barang keperluan tulis, aneka surat, formulir-formulir, perbekalan sarana kebersihan, perbekalan penggadaan dan evaluasi untuk membuat perbekalan baru.

7.      Metode Kerja
Metode dalam lingkup manajemen perkantoran mencakup pengolahan data (data Processing), survey perkantoran (office survey), pengukuran hasil kerja, penjadwalan pekerjaan rutin, melakukan prosedur pembangunan, dan penganalisisan statistik (statistical analysis).

8.      Warkat (Records)
Warkat merupakan catatan tertulis, terekam, tergambar, tercetak yang dibuat dengan tujuan mambantu ingatan. Warkat (record) dalam lingkup manajemen perkantoran mencakup kegiatan pengkoordinasian formulir, pelayanan surat menyurat, kegiatan survey, pembuatan mikro film, jadwal penyimpanan, dan kegiatan pengarsipan.

9.      Pengawasan Pejabat Pelaksana (Executive Controls)
Pengawasan pejabat pelaksana merupakan kegiatan untuk mencegah penyalahgunaan jabatan dalam suatu organisasi/perkantoran/instansi. Kegiatan pengawasan pejabat pelaksana meliputi perencanaan organisasi, pemusatan layanan, perencanaan anggaran, penaksiran, pembuatan buku petunjuk kerja, penyelenggaraan konfrensi, pelatihan pengganti tugas, analisis pekerjaan dan pengaturan standar gaji.

Jumat, 06 November 2015

Pengertian Etika Profesi dan Etika Sekretaris

Pengertian Etika Profesi
Ø  Menurut Anang Usman, SH, Msi bahwa Etika profesi adalah sebagai sikap hidup untuk memenuhi kebutuhan pelayanan profesional dari klien dengan keterlibatan dan keahlian sebagai pelayanan dalam rangka kewajiban masyarakat sebagai keseluruhan terhadap para anggota masyarakat yang membutuhkannya dengan disertai refleksi yang seksama.
Ø  Etika profesi adalah sikap etis sebagai bagian integral dari sikap hidup dalam menjalankan kehidupan sebagai pengemban profesi.
Ø  Etika profesi adalah cabang filsafat yang mempelajari penerapan prinsip-prinsip moral dasar atau norma-norma etis umum pada bidang-bidang khusus (profesi) kehidupan manusia.
Ø  Etika Profesi adalah konsep etika yang ditetapkan atau disepakati pada tatanan profesi atau lingkup kerja tertentu, contoh : pers dan jurnalistik, engineering (rekayasa), science, medis/dokter, dan sebagainya.
Ø  Etika profesi Berkaitan dengan bidang pekerjaan yang telah dilakukan seseorang sehingga sangatlah perlu untuk menjaga profesi dikalangan masyarakat atau terhadap konsumen (klien atau objek).
Ø  Etika profesi adalah sebagai sikap hidup untuk memenuhi kebutuhan pelayanan profesional dari klien dengan keterlibatan dan keahlian sebagai pelayanan dalam rangka kewajiban masyarakat sebagai keseluruhan terhadap para anggota masyarakat yang membutuhkannya dengan disertai refleksi yang seksama
Ø  Etika profesi menurut keiser dalam ( Suhrawardi Lubis, 1994:6-7 ) adalah sikap hidup berupa keadilan untuk memberikan pelayanan professional terhadap masyarakat dengan penuh ketertiban dan keahlian sebagai pelayanan dalam rangka melaksanakan tugas berupa kewajiban terhadap masyarakat.
Ø   
Pengertian Etika Sekretaris
Ø  Etika sekretaris adalah sebuah sistem untuk mengatur bagaimana seharusnya seorang sekretaris bertindak atau melakukan interaksi (tindakan moral yang benar) dengan semua pihak yang ada didalam maupun diluar perusahaan.
Ø  Etika sekertaris adalah norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah, ukuran-ukuran, yang diterima dan ditaati oleh sekertaris yang berupa peraturan-peraturan atau hal-hal yang merupakan kebiasaan yang baik yang dianggap sudah diketahui dan perlu atau harus dilaksanakan soedarmayanti ((2005)
Ø  Etika Sekretaris adalah hakikat kebaikan yang perlu dilaksanakan dan dihayati oleh sekretaris seperti jujur,setia,bertanggung jawab, dan berdedikasi tinggi.

Ø   

Rabu, 04 November 2015

TUGAS MANAGER PERKANTORAN

A.    TUGAS MANAJER PERKANTORAN
Tugas seorang manajer kantor adalah mengawasi kantor untuk mencapai tujuannya dan memberikan pengarahan-pengarahan kepada para bawahannya.
Ø  TUGAS-TUGAS POKOK MANAJER
1a. Memberi instruksi untuk melaksanakan pekerjaan.
bb. Mengawasi pegawai-pegawai dalam melaksanakan tugasny.
3c. Melatih pegawai-pegawai untuk melaksanakan tugasnya.
4d. Mengembangkan metode-metode baru untuk melaksanakan pekerjaan.

Ø  TUGAS MANAJER KANTOR DALAM HUBUNGANNYA DENGAN BAWAHAN.
1a. Mendamaikan perselisihan-perselisihan bawahan / perorangan .
2b. Memelihara disiplin, memberi ujian atau memberi celaan jika perlu.
3c. Memelihara hubungan antar manusia yang baik dengan bawahan.
4d. Jika perlu memberi hutang.

Ø  TUGAS MANAJER KANTOR DALAM HUBUNGANNYA DENGAN ATASAN
11. Menerima tanggung jawab atas pekerjaan kantor dengan para atasan
22. Bekerja sama dengan pengawas-pengawas lainnya
33. Mengijinkan dan menolak permintaan para pegawai.
44. Melaksanakan kebijaksanaan-kebijaksanaan terhadap lingkunagn kantor.

B.     SYARAT-SYARAT MANAJER PERKANTORAN
Syarat utama untuk menjadi manajer kantor yaitu skill komunikasi. “Komunikasi adalah Transfer informasi beserta pemahamannya dari satu pihak ke pihak lain, melalui alat-alat berupa simbol-simbol yang penuh arti”
Beberapa kriteria yang ada didalam komunikasi :
a.       Sender : Seseorang atau organisasi dengan sebuah pesan (penyalur pesan)
b.      Pesan : Sesuatu/bahan yang akan disampaikan
c.    Channel : Metode yang digunakan untuk penyampaian pesan tersebut (rapat, telepon, surat, e-mail)
d.      Receiver : Target penerima pesan
e.       Feedback : Respon atau tanggapan dari penerima pesan
f.       Context : Situasi, keadaan, lingkungan atau culture yang berhubungan dalam penyampaian pesan tersebut


Adapun tingkatan Komunikasi sebagai berikut :
1.      Komunikasi intra-pribadi (Intrapersonal Communication)
Komunikasi yang terjadi dalam diri seseorang, berupa pengolahan informasi melalui pancaindra dan sistem syaraf. Contoh : berpikir, merenung, menggambar, menulis sesuatu, dll.
2.      Komunikasi antar pribadi (Interpersonal Comunication)
Komunikasi yang dilakukan secara langsung antara seseorang dengan orang lainnya,  yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal maupun non verbal. Contoh : percakapan tatap muka, korespondensi, percakapan melalui telepon, dan sebagainya.
3.      Komunikasi dalam kelompok (Group)
Komunikasi yang berlangsung di antara suatu kelompok. Pada tingkatan ini, setiap individu yang terlibat masing-masing berkomunikasi sesuai dengan peran dan kedudukannya dalam kelompok. Pesan atau informasi yang disampaikan juga menyangkut kepentingan seluruh anggota kelompok, bukan bersifat pribadi. Contoh : ngobrol-ngobrol antara ayah, ibu, dan anak dalam keluarga, diskusi guru dan murid di kelas tentang topik bahasan, dan sebagainya.
4.      Komunikasi antar-kelompok/asosiasi (Association).
Komunikasi yang berlangsung antara suatu kelompok dengan kelompok lainnya. Jumlah pelaku yang terlibat boleh jadi hanya dua atau beberapa orang, tetapi masing-masing membawa peran dan kedudukannya sebagai wakil dari kelompok/asosiasinya masing-masing.
5.      Komunikasi Organisasi (Organizational)
Komunikasi organisasi mencakup kegiatan komunikasi dalam suatu organisasi dan komunikasi antar organisasi.Bedanya dengan komunikasi kelompok adalah bahwa sifat organisasi organisasi lebih formal dan lebih mengutamakan prinsip-prinsip efisiensi dalam melakukan kegiatan komunikasinya. Contoh : Organisasi Kemasyarakatan
6.      KomunikasiPublik/Sosial (Public/Social Communication)
Komunikasi publik adalah komunikasi antara seorang pembicara dengan sejumlah besar orang (khalayak). Yang tidak bisa dikenali satu persatu. Komunikasi demikian sering juga disebut pidato, ceramah atau kuliah (umum). Sedangkan Komunikasi sosial adalah suatu kegitan komunikasi yang lebih diarahkan kepada pencapaian suatu situasai integrasi sosial. Komunikasi sosial adalah sekaligus suatu proses sosialisasi. Melalui komunikasi sosial dicapailah suatu stabilitas sosial, tertib sosial, penerusan nilai-nilai lama dan baru yang diagungkan oleh masyarakat. Melalui komunikasi sosial kesadaran bermasyarakat dipupuk, dibina, diperluas. Contoh : Komunikasi Massa (Mass Communication)
7.      Komunikasi dengan masyarakat secara luas (komunikasi Massa)
Pada tingkatan ini kegiatan komunikasi ditujukan kepada masyarakat luas. Bentuk kegiatan komunikasinya dapat dilakukan melalui dua cara :Komunikasi massa Yaitu komunikasi melalui media massa seperti radio, surat kabar, TV, dsbnya.Langsung atau tanpa melalui media massa. Misalnya ceramah, atau pidato di lapangan terbuka. Sasarannya kelompok orang dalam jumlah yang besar, umumnya tidak dikenal.
8.      Komunikasi internasional (International Communication)
Komunikasi internasional sebagai sebuah bidang kajian memfokuskan perhatian pada keseluruhan proses melalui mana data dan informasi mengalir melalui batas-batas negara. Subyek yang ditelaah bukanlah sekedar arus itu sendiri, melainkan juga struktur arus yang terbentuk, aktor-aktor yang terlibat di dalamnya, sarana yang digunakan, efek yang ditimbulkan, serta motivasi yang mendasarinya. Pendekatan yang digunakan bersifat makro, dengan aktor-aktor non-individual sebagai unit analisa, dan dekat dengan wilayah disiplin ilmu hubungan internasional atau ekonomi politik internasional.
Dalam perkembangannya, terdapat empat pendekatan dominan dalam disiplin komunikasi internasional: idealistic-humanistic, political proselytization, informasi sebagai kekuatan ekonomi, serta informasi sebagai kekuatan politik. Masing-masing pendekatan memiliki kekuatan dan kelebihannya sendiri-sendiri, sehingga mata kuliah ini tak akan menggunakan hanya salah satu pendekatan tersebut. Alasan pentingnya komunikasi :
·         Transfer informasi penting
·         Menyediakan dasar penilaian pengetahuan seseorang
·         Menyampaikan ketertarikan dan kompetensi
·         Mengenali celah dalam pengetahuan sendiri
Untuk keefektifitas dalam komunikasi kita harus mengenal aspek-aspek dalam komunikasi :
1.      Openness : Keadaan yang memungkinkan ketersediaan informasi yang dapat diberikan dan didapat oleh penerima pesan, dengan keterbukaan komunikasi akan berjalan dengan lancar karna pemberi pesan dan penerima pesan akan lebih mudah untuk memahami pokok permasalahannya.
2.      Emphaty : Kemampuan untuk memahami keadaan/ perspektive dari orang lain, karna belum tentu orang melakukan kesalahan tersebut merupakan suatu unsur kesengajaan tetapi dengan alasan-alasan tertentu. Jadi jangan selalu menyamakan perspektive orang lain dengan perspektive kita.
3.      Supportiveness : Dalam melakukan interpersonal skill, setelah kita mengetahui keadaan dari lawan komunikasi, kita harus memberi dukungan kepada dia supaya kedepannya lebih baik dan mencoba menyesuaikan/memilih pilihan-pilihan yang kita anggap merupakan yang terbaik bagi kita dan lawan komunikasi tersebut.
4.      Positiveness : Menjaga pemikiran yang positif terhadap seseorang atau lingkungan, karna dengan selalu berfikir positif akan memberikan ide-ide yang memudahkan untuk pemecahan suatu masalah.
5.      Equality : Menganggap semua orang itu sama sehingga mendapatkan fasilitas yang sama pula. Kita harus berfikir setiap orang mempunya power-power yang besar, sehingga kekuatan-kekuatan tersebut jangan sampai terbelah tetapi harus digabungkan sehingga bisa memiliki pemikitran yang lebih baik kedepannya.
Lingkungan Komunikasi
a. Komunikasi ke atas: menyampaikan ide, usulan, melapor dan minta pendapat atau persetujuan atasan
b. Komunikasi ke bawah: memberi perintah, menyampaikan informasi, memberikan kritik membangun, menilai hasil pekerjaan, menegur dan memuji
c. Komunikasi horizontal: koordinasi, memberi informasi dan minta pendapat
d. Komunikasi diagonal: antara bawahan dengan atasan yang bukan atasannya langsung

Aspek dalam komunikasi
§ Mendengarkan : memberikan perhatian penuh terhadap keseluruhan isi komunikasi verbal seseorang, tanpa memikirkan apa yang kita katakan nantinya, apa yang kita butuhkan saat itu dan sebagainya.
§  Menghindari distraksi: kurangi kebisingan, jangan memikirkan apa yang akan dikatakan, jangan memikirkan hal-hal lain
§  Memberikan perhatian melalui: bahasa tubuh (gerakan badan, ekspresi/raut muka, postur, nada bicara), kontak pandangan mata, anggukan kepala
§  Mendengar secara aktif , dapat dilakukan dengan jalan: tidak menginterupsi, memusatkan perhatian, mengungkapkan kembali dengan kalimat lain, menyimpulkan atau menyingkat inti ucapan, mengajukan pertanyaan terbuka, memperhatikan bahasa non verbal yang digunakan.

Selasa, 03 November 2015

Pengertian Manajemen Perkantoran Menurut para ahli

A.   Pengertian Manajemen Perkantoran
Manajemen Perkantoran adalah suatu kegiatan pengelolaan data dan informasi yang dilakukan secara teratur, sistematik dan terus meners, mengikuti kegiatan organisasi dengan tujuan mencapai keberhasilan tugas organisasi dengan tujuan mencapai keberhasilan tugas organisasi yang bersangkutan.
Pengertian manajemen perkantoran menurut para ahli:
Edwin Robinson dan William Leffingwel
            Manajemen perkantoran dapat didefinisikan sebagai perencanaan pengendalian dan pengorganisasian pekerjaan perkantoran, serta penggerakan meraka yang melaksanakannya agar mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan lebih dahulu.
Millis Geoffrey
            Manajemen kantor adalah seni membimbing personil kantor dalam menggunakan sarana yang sesuai dengan lingkungannya demi mencapai tujuan yang ditetapkan.
Arthur Grager
            Manajemen perkantoran adalah fungsi tata penyelenggaraan terhadap komunikasi dan pelayanan waktu dan suatu organisasi.
Hal Nourse
            Manajemen perkantoran dalam arti lebih luas dapat mencakup tidak hanya fungsi-fungsi pelayanan perkantoran yang telah diterima pada umumnya, melainkan juga bidang-bidang mengenai kontrol fungsional dan pengarahan administratif terhadap kebanyakan pekerjaan kertas dan tulis.


George Terry
            Manajemen perkantoran dapat didefinisikan sebagai perencanaan, pengendalian, dan pengorganisasian pekerjaan perkantoran, serta menggerakkan mereka yang melaksanakannya agar mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu ini bersangkut paut dengan peredaran hidup data dan keterangan perusahaan dari sejak penciptaannya melalui pemeliharaan, penyebaran dan penyimpanannya kalau memiliki nilai tetap atau pemusnahannya kalau usang.

B.   Ruang Lingkup Manajemen Perkantoran
Menurut Charles O. Libbey, ruang lingkup pekerjaan manajemen perkantoran meliputi, ruang perkantoran, komunikasi, pegawai kantor, perlengkapan kantor, peralatan dan mesin kantor, perbekalan kantor dan keperluan tulis, metode kerja, warkat, pengawasan pejabat pelaksa.
1.      Ruang Perkantoran (Office Space)
Kantor berasal dari bahasa Belanda (kantoor) yang merupakan tempat yang digunakan untuk perniagaan perusahaan yang dijalankan secara rutin. Kantor biasanya hanya berupa ruangan atau kamar kecil yang bertingkat tinggi. Kantor sering dibagi menjadi dua jenis : kantor pusat untuk pekerjaan penting dan kantor bagian untuk pekerjaan yang lebih kecil.

2.      Komunikasi (Comunications)
Komunikasi adalah proses mengirim dan menerima pesan, proses ini dikatakan efektif dan dapat dimengerti serta dapat membuat orang mengerjakan sesuai instruksi pesan tersebut. Komunikasi merupaka urat kegiatan organisasi karena komunikasi menungkinkan perintah, instruksi, saran-saran, informasi dan sebagainya dapat disampaikan dengan cepat dan jelas sehingga efisien dan efektif. Komunikasi dalam perkantoran mencakup pengiriman surat(mailing), layanan kurir (messenger service), telepon, penyusunan jaringan kabel komnikasi pengaturan sistem telepon antar kantor, layanan faximaile, penyediaan papan pengumumandan layanan penerimaan tamu.

3.      Pegawai Kantor (Office Personnel)
Dalam suatu kantor manajemen perkantoran berperan aktif dalam mengatur fungsi dan kedudukan seorang pegawai pada sebuah badan, organisasi atau instansi. Karena kesalahan dalam pengelolaan pegawai dalam sebuah instansi mengakibatkan inefesiensi tenaga kerja. Kepegawaian perkantoran mencakup kegiatan pamilihan pegawai, orientasi pegawai, pelatihan pegawai, promosi pegawai, pergantian pegawai, sistem sarana pegawaiabsensi pegawai, pemberhentian pegawai, fasilitan untuk pegawai, moral dan disiplin pegawai dan pengaduan pegawai/karyawan.

4.      Prabota dan Perlengkapan Kantor (Furniture and Equipment)
Perabotan dan perlengkapan kantor merujuk pada semua perlengkapan yang digunakan pada suatu kantor. Perabotan dan perlengkapan ini meliputi meja kerja, kursi, perlengkapan arsip, ruang dan peti besi, perabotan fungsional, perabotan gudang, pemeliharaan dan perbaikan, perlengkapan acuan, lemari, perbekalan dan rak, perabotan perpustakaan dan penilaian perlengkapan.

5.      Peralatan dan Mesin Kantor (Appliances and Machines)
Peralatan dan mesin kantor merupakan sarana penunjang aktivitas kantor yang memiliki masa pakai lebih dari satu tahun. Peralatan ini merupakan peralatan tidak habis pakai, namun memiliki nilai penyusutan terhadap fungsinya. Peralatan dan mesin kantor meliputi mesin tik, komputer, mesin pembukuan, mesin hitung, penrlengkapan mengirim surat.

6.      Perbekalan Kantor dan Keperluan Tulis
Perbekalan kantor merupakan saran apenting untuk menghasilkan pekerjaan suatu kantor. Tanpa adanya perbekalan kantor yang memadai maka sulit untuk menghasilkan pekerjaan yang baik. Karena pada dasarnya aktivitas kantor terjadi karena pegawai kantor mengolah bahan-bahan dengan sarana perbekalan kantor yang ada. Perbekalan kantor dan keperluan tulis mencakup pengelolaan barang keperluan tulis, aneka surat, formulir-formulir, perbekalan sarana kebersihan, perbekalan penggadaan dan evaluasi untuk membuat perbekalan baru.

7.      Metode Kerja
Metode dalam lingkup manajemen perkantoran mencakup pengolahan data (data Processing), survey perkantoran (office survey), pengukuran hasil kerja, penjadwalan pekerjaan rutin, melakukan prosedur pembangunan, dan penganalisisan statistik (statistical analysis).

8.      Warkat (Records)
Warkat merupakan catatan tertulis, terekam, tergambar, tercetak yang dibuat dengan tujuan mambantu ingatan. Warkat (record) dalam lingkup manajemen perkantoran mencakup kegiatan pengkoordinasian formulir, pelayanan surat menyurat, kegiatan survey, pembuatan mikro film, jadwal penyimpanan, dan kegiatan pengarsipan.

9.      Pengawasan Pejabat Pelaksana (Executive Controls)

Pengawasan pejabat pelaksana merupakan kegiatan untuk mencegah penyalahgunaan jabatan dalam suatu organisasi/perkantoran/instansi. Kegiatan pengawasan pejabat pelaksana meliputi perencanaan organisasi, pemusatan layanan, perencanaan anggaran, penaksiran, pembuatan buku petunjuk kerja, penyelenggaraan konfrensi, pelatihan pengganti tugas, analisis pekerjaan dan pengaturan standar gaji.